Jakarta - Di tengah kabar duka industri tekstil, muncul secercah harapan bagi ribuan pekerja PT Sri Rejeki Isman Tbk (Sritex). Prof. Dr. H. Tubagus Bahrudin, SE., MM., yang dikenal sebagai Bos Nusantara dan Presiden Komisaris sejumlah perusahaan, menyatakan kesiapannya menjadi investor untuk menyelamatkan Sritex dari dampak kepailitan.
Sritex, yang selama ini dikenal sebagai raksasa industri tekstil Asia Tenggara, resmi dinyatakan pailit pada 1 Maret 2025 setelah gagal membayar utang. Keputusan ini diambil dalam rapat kreditur kepailitan, di mana debitur dan kurator menilai perusahaan tidak memiliki cukup dana untuk melanjutkan operasionalnya. Akibatnya, sekitar 10 ribu karyawan terancam kehilangan pekerjaan.
Namun, di tengah ancaman PHK massal ini, Prof. Dr. Tubagus Bahrudin muncul dengan tawaran solusi konkret. “Saya siap berinvestasi demi menjaga stabilitas ekonomi dan kesejahteraan para pekerja. Sritex adalah aset nasional yang harus kita selamatkan bersama,” tegasnya dalam pernyataan resmi. Kamis, 6 Maret 2025.
Sebagai seorang pengusaha yang telah lama berkecimpung di dunia bisnis dan investasi, Tubagus Bahrudin melihat potensi besar dalam menyelamatkan Sritex. “Kami sedang menyiapkan skema investasi terbaik untuk menghidupkan kembali perusahaan ini. Jangan sampai 10 ribu tenaga kerja kehilangan mata pencaharian,” tambahnya.
Jika investasi ini terealisasi, bukan hanya pekerja yang akan terbantu, tetapi juga industri tekstil nasional yang selama ini bergantung pada keberadaan Sritex. Keputusan dan langkah konkret dari Bos Nusantara ini tentu menjadi angin segar di tengah krisis yang melanda industri manufaktur tanah air.
Kini, harapan bertumpu pada negosiasi antara investor, kurator, dan pihak-pihak terkait untuk menemukan solusi terbaik agar Sritex bisa kembali bangkit dan berkontribusi bagi perekonomian Indonesia.(Red)